Bookmark and Share

4.29.2009

Tips Hindari Flu Babi!





Jakarta - Virus strain baru flu babi (swine flu) memang bisa mematikan. Apalagi virus strain baru bisa menyebar dengan cepat. Sebabnya, tak seorang pun punya kekebalan alami terhadap virus baru ini. Dan butuh waktu beberapa bulan untuk mengembangkan vaksinasi virus ini.

Namun setidaknya ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit flu babi yang ditularkan dari orang ke orang ini. Badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan beberapa tips.

* Tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu jika Anda batuk atau bersin. Kemudian buang tisu itu ke kotak sampah.
* Sering-seringlah mencuci tangan Anda dengan air bersih dan sabun, terutama setelah Anda batuk atau bersin. Pembersih tangan berbasis alkohol juga efektif digunakan.
* Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.
* Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
* Jika Anda sakit flu, CDC menyarankan Anda untuk tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah.

Di Meksiko, negara yang paling parah dilanda wabah flu babi ini, pemerintah negeri itu mengeluarkan imbauan bagi warganya untuk tidak berciuman, meski hanya cium pipi. Demikian seperti dilansir CNN, Senin (27/4/2009).

Pemerintah Meksiko juga mengimbau untuk tidak berada di antara kerumunan orang banyak serta tidak berdekatan dengan orang lain yang sakit. Penggunaan masker juga digalakkan di negeri itu.

Sejauh ini setidaknya 81 orang telah meninggal akibat wabah flu babi di Meksiko. Lebih dari seribu orang lainnya terkena penyakit ini.
(ita/iy)
(DETIK NEWS)

Selanjutnya...... >

4.11.2009

Busana Muslim Sesuai Karakter

Jum'at, 10 April 2009 - 12:57 wib
Foto: Dok SI




MEMILIH busana muslim sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memilih busana kontemporer. Wanita tidak hanya memerlukan kejelian untuk memilih bahan dan mode. Untuk itu simak beberapa tip di bawah ini:


~Kenali dahulu diri sendiri

Hal ini harus ditempatkan pada urutan pertama. Alasannya, sebelum menentukan busana yang akan dibeli, seseorang harus mengenali diri sendiri, baik yang berkaitan dengan pekerjaan, status sosial, lingkungan, maupun pasangan hidup dan pekerjaan. Pasalnya, busana juga identik dengan gaya dan status sosial penggunanya.

~Sesuaikan waktu berbusana

Menyesuaikan waktu busana juga merupakan hal yang penting, agar kesannya tetap anggun dan segar. Bedakan busana pagi, siang, dan malam.

Perhatikan kombinasi warna

Dalam berbusana muslim, kombinasi dan mengenali warna tak kalah pentingnya, terutama untuk menyesuaikannya dengan jenis kulit dan perpaduan warna busana itu sendiri, antara atasan dan bawahan.

~Menyesuaikan antara tren mode dan usia

Penggunaan busana juga sangat penting disesuaikan dengan usia. Karena, jika tidak sesuai justru menjadi tampilan yang mengundang komentar negatif.

~Sesuaikan busana dan jenisnya

Menyesuaikan ddengan jenisnya penting. Contohnya busana muslim dengan jilbab.


(Koran SI/Koran SI/tty)

Selanjutnya...... >

4.08.2009



PUTUS?? HIII…..TAKUUUT!

“…..Putus sama dia? Bagaimana mungkin? Kamu khan udah tujuh tahun pacaran? Masak sih putus gitu aja?…”
“….Aku yakin hubungan kami masih bisa diperbaiki lagi. Asalkan dia mau berubah…”
“….kami udah terlanjr berbuat terlalu jauh. Kalau aku putus sama dia, siapa yang mau nikah sama aku nanti ? sedangkan aku sudah……
“saya sudah terlanjur tergantung sama dia…kayaknya nggak mungkin saya hidup tanpa dia…. “


PUTUS Cinta? Kayanya sereeem deh ! apalagi kalau pacar kita tuh udah sedemikian melekat di hati, pikiran dan kehidupan kita. Dekat dengan saudara dan teman teman, tiap hari ketemu, pacaran udah bertahun tahun, dan lain sebagainya. Rasanya putus itu adalah hal yang mustahil. Terbayang nggak sih, kalau tiba-tiba hubungan yang sudah terjalin selama sekian tahun harus putus di tengah jalan. Kejadian kayak begini biasanya membuat kita enggak enak tidur, enggak enak makan, enggak enak untuk berbuat apa-apa dan pengennya cuman manyun dan meratapi nasib yang malang.. belum lagi mikirin caranya menghadapi pertanyaan teman-teman atau orang-orang di sekitar yang sudah terlanjur tahu mengenai hubungan kita, bagaimana menjalani hidup sendiri lagi, bisakah dapat pacar lagi, dsb. Hal hal tersebut adalah alasan alasan yang terkadang membuat kita enggan memutuskan hubungan pacaran, sekalipun hubungan tersebut sudah kita rasakan tidak sehat lagi.

Tapi temen temen, ketakutan kita akan putus pacaran seringkali membuat kita enggak bisa melihat kondisi hubungan kita dengan pacar kita secara lebih bijaksana dan proporsional. Perbedaan perbedaan dan ketidakcocokan antara kita dan pacar kita jadi nggak dipikirin dengan baik. Jadi, walaupun pacar kita udah sedemikian “menyebalkan” alias selalu bikin kita jengkol (jengkel dan dongkol), sering nyakitin, nggak pedulian dan diragukan cinta dan tanggungjawabnya, karena takut putus, kita jadi pasrah, nerimo, dan maksa maksain kecocokan. Padahal sih, boro boro cocok, sehari enggak berantem aja rasanya udah hebat luar biasa. Tapi sekali lagi yang namanya putus tus, rasanya ngeri ngebayanginnya. Nah…sodara sodara, kalo ada yang mengalami gejala kayak gini, gimana dong sebaiknya?

Dalam sebuah hubungan, yang namanya berusaha untuk membuat segala hal berjalan lancar, awet dan abadi tentu saja idaman semua orang. Rasanya hepi banget deh kalau kita punya pacar yang sangat kita sayangi dan menyayangi kita. Segala sesuatu bisa dibicarakan dengan baik, saling menghargai, idealisme dan prinsipnya tidak saling bertentangan dsb..dsb. Tapi ternyata tidak semua hubungan bisa seindah dan semulus yang kita harapkan. Ternyata tidak gampang mencari orang yang bener bener cocok sama kita. Cocok sih enggak harus semuanya sama dengan kita ya, tapi justru yang bisa saling melengkapi, mendukung dan menghargai. Dalam masa pacaran banyak dikatakan sebagai upaya untuk menemukan orang yang cocok dijadikan teman hidup (suami atau istri) di kemudian hari. Nah, kalau dalam proses penjajagan ini ternyata dia bukan orang yang cocok, tidak ada salahnya kita memberikan kesempatan kepada diri kita dan pasangan.

Selanjutnya...... >

PACARAN SEHAT? GIMANA TUH?


Remaja dan pacaran. Kayaknya dua hal ini semakin sulit dipisahkan. Kalau kita udah merasa cukup Gedhe, rasanya nggak gaul kalo kita nggak punya pacar. Malu dong sama temen temen, kesannya nggak laku banget! Bener nggak sih??
Ketakutan nggak punya pacar bisa bikin remaja pada nekat lho! “Pokoknya dapet pacar, siapa aja, asal mau sama gue..” hehehehe…gimana kalo pacarmu penjahat? Atau lebih gawat lagi kalo lama nggak dapat dapat, maka rasa percaya diri makin lama makin ilang, kita jadi minder, menutup diri, dan sedih bekepanjangan. Terus ada juga mereka yang “beruntung” punya pacar cakep, saking bersyukurnya apa aja kemauan pacar dikabulkannya, gara gara takut “lepas”. Jadi yang namanya pacaran tuh ternyata gampang gampang susah. Jaman sekarang orang pacaran banyak banget godaannya (apalagi pacaran, nggak punya pacar godaannya juga udah banyak!). Tiap hari ada aja cerita tentang orang pacaran terus “kecelakaan”, maksudnya hamil nggak sengaja, terpaksa nikah, aborsi, jadi korban pelecehan pacar sendiri, jadi stress karena back street, kena penyakit kelamin, dll. Duuuh…emang pacaran bisa sampai ngeri gitu akibatnya?
Jangan salah bung! Survey sudah banyak membuktikan! Kasus aborsi di Indonesia yang dilakukan oleh remaja dibawah 24 menunjukkan 35 % dari seluruh jumlah kasus, dan hal ini terus meningkat. Kasus perkosaan, pelecehan seksual oleh pacar sendiri juga udah banyak menghiasi surat kabar. Bunuh diri karena putus cinta juga udah kita denger sejak jaman nenek moyang. Nah kalo begini kejadiannya, kita memang bener bener harus menerapkan perilaku remaja bertanggung jawab.

Pacaran atau tidak itu adalah sebuah pilihan. Nggak ada lagi aturan yang mengatakan bahwa remaja tuh nggak gaul kalo nggak pacaran. Kalau nggak pengen pacaran, ya kita nggak usah pacaran. Orang pacaran musti jelas motivasinya, dan harus positif. Kalo nggak, mending nggak usah aja. Jangan salah mengartikan gaul ya. Yang namanya gaul tuh justru mereka yang percaya diri, berprestasi, tahu apa yang dia mau, dan tentu saja tahu bagaimana mengemukakan keberatan kalo dia memang nggak mau.

Nah kalo kita mau pacaran, pastikan deh gaya pacaran kita itu masuk kategori pacaran sehat. Yang namanya pacaran sehat bukan berarti tiap kali ngapel kita sambil push-up, main basket atau senam aerobic lho! Pacaran sehat itu berarti pacaran yang tidak “bikin penyakit”. Maksudnya pacaran yang bertanggung jawab, jelas tujuannya, dan tidak merugikan satu sama lain.

Lebih detail lagi, pacaran sehat bisa dijelaskan begini:

Sehat secara psikologis.

Pacaran biasanya tujuannya untuk saling mengenal satu sama lain. Buat remaja kayak kita kita, pacaran biasanya identik dengan hepi hepi. Bisa saling mengekspresikan rasa sayang, cinta, saling memberi dukungan, dan pokoknya ada temen yang asik punya untuk diajak kemana mana. Pacaran menjadi tidak sehat kalau mulai main paksa paksaan, cemburu berlebihan, terlalu posesif, berantem terus, pokoknya bukannya hepi hepi yang didapat, tapi malah bikin stress, ketakutan, tertekan, selalu terpaksa, dll.
Belum kalau bermasalah dengan ortu. Misalnya ortu nggak setuju, entah karena ortu menganggap belum waktunya, nggak dipercaya bisa membawa diri, atau hanya sekedar ortu nggak suka sama pacar kita dan akhirnya kita backstreet. Jelas Backstreet bisa bikin kita sakit kapala, stress dan khawatir terus menerus, takut ketahuan.

Sehat Secara fisik

Biasanya yang paling ditakutkan ortu kalau kita pacaran adalah bahwa kita tidak bisa menjaga diri kita agar “tetap utuh”. Karena ortu tahu dan masih inget bagaimana yang namanya remaja itu sangat bergejolak, selalu pengen coba coba, dan mudah terpengaruh. Banyak remaja perempuan hamil karena pengen coba coba dan nggak bisa menolak bujukan pacar. Remaja cowok juga banyak yang terpengaruh pandangan bahwa kalau belum bisa menggaet cewek berarti dia cowok memble. Akhirnya gara gara mereka berdua nggak punya “kekuatan” untuk menjadi diri sendiri, jadinya tergelincir, coba coba melakukan hubungan seksual dan akhirnya menyesal seumur hidup. Tadinya hubungan seks pertama yang mereka pikir bakal indah tidak terlupakan, ternyata memang bener bener tak terlupakan, saking nyeselnya…..
Kehamilan hanya salah satu resiko. Belum kalau kena PMS (Penyakit Menular seksual). Ingat ya, udah nggak jamannya lagi ngelihat kebersihan seseorang hanya dari penampilan luar. Tampaknya sih dari luar doi keren abis, kulitnya bersih, anak orang kaya, dll, padahal belum tentu dia nggak punya penyakit menular seksual. Nah jadi pacaran yang sehat salah satunya adalah tidak menimbulkan kehamilan yang tidak diinginkan, penyakit, dan gangguan fisik lainnya (selaput dara robek, dll).

Sehat secara Sosial

Kadang kalo kita lihat orang pacaran di tempat umum bisa bikin kita jengah sendiri deh! Anak SMU pacaran di halte bus kota, sambil ciuman nggak peduli banyak orang ngelihat. Bukannya sirik ya, tapi perilaku kayak gitu nggak pantas deh! Orang orang yang lebih dewasa malah lebih seru lagi. Kadang saya pikir, jangan jangan mereka tuh emang sengaja pamer kali ya?

Jangan lupa bahwa kita hidup di masyarakat yang memiliki norma dan adat istiadat yang berlaku umum di lingkungan kita. Sebagai anggota sebuah masyarakat ( kecuali kamu tinggal di pulau terpencil kayak Tom Hanks di film “out cast”) kamu harus menghargai norma yang berlaku disitu. Jangan mentang mentang kata orang “dunia hanya milik kita berdua” terus orang lain disekitarnya bener bener dicuekin. Pulang ngapel larut malem melebihi jam malam di kawasan kita, juga suka bikin sebel masyarakat, biasanya ortu bakal keberatan dan jangan jangan gara gara dianggap nggak sopan kita malah dilarang pacaran sama mereka. Kalau gaya pacaran kita udah bikin masalah di lingkungan, berarti pacaran kita udah nggak sehat.

Selain Norma masyarakat kita juga punya norma Agama. Agama juga memberikan batasan batasan bagi kita dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. Jadi temen temen, sehat secara social dalam pacaran juga musti dijamin. Yang namanya nama baik tuh sulit didapat atau dipertahankan. Jangan hanya gara gara kita lagi hepi kita jadi kehilangan nama baik dan nggak diterima di masyarakat kita sendiri.

Nah temen temen, untuk dianggap berpacaran dengan sehat dan bertanggung jawab, ketiga criteria itu musti dipenuhi, nggak boleh setengah setengah. Banyak memang pertimbangan yang harus kita ambil kalau kita mau pacaran. Saya tahu temen temen paham bahwa pacaran juga ada positifnya. Ada juga (mungkin banyak) manfaatnya yang bisa kita dapatkan. Makanya kalau mau pacaran musti jelas deh motivasinya, jangan sekedar ikut berpartisipasi gara gara semua temen di gank kita pada pacaran semua, atau gara gara takut dianggap nggak laku, nggak gaul, atau takut dianggap nggak jantan. Percaya deh…pendapat pendapat kayak gitu tuh menyesatkan. Yang paling oke adalah jadi diri sendiri, yakin dengan pilihan, dan bertanggung jawab dengan pilihan tersebut. Buat kalian yang udah pada pacaran, coba deh di kaji lagi gaya pacaran kalian, sudah sehat atau baru setengah sehat, atau jangan jangan nggak sehat sama sekali. Sebelum terlanjur, cepet gih ambil keputusan! Semoga sukses ya.

Guntoro Utamadi (PKBI)

Selanjutnya...... >

4.02.2009

Nikmatnya Menjadi Jomblo

Senin, 30 Maret 2009 - 17:20 wib
Dewi Arta - Okezone
Foto: Corbis

I AM single, I am very happy .... Siapa bilang jadi jomblo tak bisa menemukan arti kebahagiaan sesungguhnya.

Status jomblo sama menyenangkannya seperti saat Anda memiliki pacar. Hanya memang, Anda perlu usaha ekstra untuk mengusir rasa bosan dan menyiasati kesepian.

Tak perlu berkecil hati terlebih iri melihat sahabat karib Anda tengah menggandeng wanita impiannya. Kini, mulai warnai hari-hari Anda dengan beragam petualangan seru.

Menurut berita dilansir Loving You, ada beragam alternatif menyiasati rasa bosan dan menikmati status jomblo, seperti:

Kemping

Kendati kemping kerap Anda nikmati bersama teman-teman, kini cobalah untuk menikmatinya sendirian. Bawa perlengkapan yang Anda butuhkan, mulai dari makanan, buku bacaan favorit, hingga peralatan masak yang sekiranya memungkinkan untuk dibawa. Peralatan cukup memudahkan Anda berpetualang menikmati alam. Pilihlah lokasi kemping yang memiliki keindahan alam luar biasa. Manfaatkan waktu kemping sambil menyalurkan hobi Anda yang terpendam, misalnya memotret.

Spa

Jika Anda peduli akan penampilan, tak perlu bingung bagaimana caranya menghabiskan akhir pekan. Nikmati sensasi kesegaran dan relaksasi menyenangkan di sebuah pusat kecantikan atau spa. Seusai perawatan Anda akan merasa lebih fresh dan semangat menjalani seluruh aktivitas. Agar suasana kian menyenangkan, pilihlah kesegaran aromaterapi yang paling Anda suka.

Meditasi

Memiliki waktu senggang tak akan terasa bermanfaat jika Anda membuangnya percuma. Kini, manfaatkan waktu senggang dengan bermeditasi. Meditasi memberikan hasil maksimal pada diri Anda dalam mengontrol emosi, membantu diri lebih peka dalam mendengarkan suara hati, dan memberikan manfaat bagi kesehatan.

Motivasi diri

Menjadi jomblo memang tak sepatutnya membuat Anda bersedih dan menjadi tolak ukur kebahagiaan yang Anda raih. Justru pikiran positif akan membantu Anda menjalani hari-hari menjadi lebih menyenangkan sehingga langkah pun terasa lebih ringan. Oleh karena itu, jika masih merasa bosan dan sepi, cobalah memotivasi diri setiap hari. Caranya mudah, bacalah beberapa buku bertema motivasi yang memberi Anda inspirasi menuju puncak kesuksessan. Rasa bosan akan segera lenyap, beralih menjadi sebuah kenikmatan menyandang status jomblo. (ftr)
(tty)

Selanjutnya...... >

Alasan Wanita Cerewet

Kamis, 2 April 2009 - 12:31 wib Fitri Yulianti - Okezone
Foto: Corbis


HERANKAH Anda mengapa wanita banyak bertingkah dan bicara dalam segala hal. Sementara pria menanggapi hal yang sama dengan lebih santai.

Professor Mike Bruton, scientific communicator dari MTE studios menjelaskan, selama bicara ada perbedaan antara otak pria dan wanita.

Seperti dilaporkan Health24 pada April 2009, ada 28 perbedaan struktural dalam otak pria dan wanita. Hal tersebut tidak hanya menjadikan keduanya selalu terlibat konflik, tapi juga memiliki pengalaman hidup berbeda.

Menurut Bruton, sebuah studi telah menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan dalam cara pria dan wanita berkomunikasi. Wanita menggunakan 8.000-10.000 bahasa tubuh, 6.000-8.000 kata, dan 2.000-3.000 suara untuk berkomunikasi setiap harinya. Jumlahnya rata-rata 21.000 kata, suara, dan bahasa tubuh. Sebagai perbandingan, pria menggunakan 2.000-4.000 kata, 1.000-2.000 suara, dan 2.000-3.000 bahasa tubuh. Keseluruhannya rata-rata 9.000.

Bicara untuk alasan berbeda

Pria dan wanita bicara untuk alasan berbeda. Wanita bicara untuk meredakan stres dan membangun hubungan dengan wanita lain. Mereka bisa benar-benar mendengar apa yang dikatakan orang lain. Mereka juga dapat bicara dan mendengar sekaligus, dalam waktu bersamaan. Sementara pria bicara untuk bertukar informasi.

Corpus callosum, bagian otak wanita yang berhubungan dengan dua hemispheres, memiliki ukuran lebih besar dibanding pada pria. Hal ini memungkinkan para wanita mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu bersamaan dan memulihkan tubuh dari cedera otak dengan lebih baik. Sebab, bagian otak tersebut dapat mengambil alih tugas bagian otak yang cedera.

Pria memiliki kemampuan spasial (berhubungan dengan jarak) lebih baik. Sebanyak 10 persen wanita memiliki kemampuan yang sama, tapi dalam banyak kasus, mereka adalah kaum homoseksual.

Pentingnya bermain untuk otak

Bruton mengatakan, bermain adalah satu dari hal terpenting dalam perkembangan otak anak-anak. Anak-anak yang tidak bermain atau tidak pernah bersentuhan fisik dengan orang lain, ukuran otaknya lebih kecil.

Tidur juga penting agar otak mampu menyimpan memori dan berfungsi optimal. Sekitar 90 persen informasi yang Anda terima dapat terlempar keluar karena otak menganggap informasi tersebut tidak akan terpakai. Pada dasarnya, memori otak Anda tidak benar-benar tersimpan; ia akan terpakai saat Anda me-recall­ atau memanggilnya kembali.

Bruton mengatakan, otak tidak memiliki banyak ruang untuk menyimpan, hanya sekitar 1,25 gigabites. Tak heran jika kita bisa melupakan satu hal dengan mudahnya. Itulah alasan mengapa sangat penting menjaga otak tetap prima.
(tty)

Selanjutnya...... >

Posisi Kamu

ip-location

share

Bookmark and Share

Translate

Cari- Cari di sini