Bookmark and Share

4.09.2011

Alzheimer, Penyakit Penuaan Yang Belum Ada Obatnya

Alzheimer adalah penyakit degeneratif progresif otak yang menyebabkan gangguan berpikir dan mengingat serius. Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia (sindrom yang terdiri dari sejumlah gejala yang termasuk kehilangan memori, penilaian dan penalaran, dan perubahan suasana hati, perilaku dan kemampuan komunikasi).

Penyakit ini pertama kali diidentifikasi oleh Dr Alois Alzheimer pada tahun 1906. Dia menggambarkan dua ciri khusus alzheimer: banyak deposit padat kecil yang tersebar di seluruh otak sehingga menjadi racun bagi sel-sel otak dan kekusutan yang mengganggu proses vital sel-sel hidup. Sel-sel otak menyusut dan mati sehingga volume otak berkurang tajam di beberapa daerah. Penyusutan ini terus berlanjut dari waktu ke waktu sehingga memengaruhi kemampuan otak.

Alzheimer berkembang dan memengaruhi area otak yang berbeda, sehingga menimbulkan beragam gangguan kemampuan dan/atau perilaku. Kehilangan kemampuan tersebut umumnya bersifat permanen. Hingga saat ini belum ditemukan cara untuk memulihkannya. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa proses belajar kembali untuk beberapa jenis kemampuan masih mungkin dilakukan.
Gejala

Berikut adalah 10 gejala utama penyakit Alzheimer:

1. Kehilangan memori bertahap. Adalah normal bila sesekali lupa dengan janji atau nama orang dan kemudian mengingatnya lagi. Penderita penyakit Alzheimer lebih sering lupa dengan hal-hal seperti itu dan tidak mengingatnya kembali, terutama bila baru terjadi. Masyarakat awam menyebutnya “pikun”.
2. Kesulitan melaksanakan tugas rutin. Gagal melakukan secara tuntas hal-hal yang biasa dilakukan seperti menyiapkan masakan, mengelola anggaran rumah tangga atau melakukan ibadah.
3. Gangguan penilaian. Kesulitan menilai situasi sehingga, misalnya, tidak mengakui masalah medis yang perlu perhatian atau mengenakan pakaian tebal di hari yang panas.
4. Disorientasi ruang dan waktu. Sering lupa dengan waktu dan mudah tersesat. Ketika berjalan, penderita tidak tahu bagaimana sampai di sana dan caranya pulang ke rumah.
5. Masalah dengan bahasa. Lupa dengan kata-kata sederhana atau kata-kata pengganti sehingga kalimatnya sulit dimengerti.
6. Masalah dengan pemikiran abstrak. Memiliki kesulitan yang signifikan dengan tugas-tugas yang bersifat abstrak seperti menghitung pengembalian uang atau membuat rencana tindakan.
7. Salah menaruh barang. Meletakkan sesuatu di tempat yang tidak semestinya seperti: baju di kulkas atau kacamata di cangkir kopi.
8. Perubahan suasana hati dan perilaku. Memperlihatkan perubahan suasana hati yang bervariasi dari tenang menjadi menangis atau marah tanpa alasan yang jelas.
9. Perubahan kepribadian. Mudah bingung, khawatir, curiga atau menarik diri dari pergaulan, bersikap apatis, atau bertindak di luar karakternya. Dua pertiga penderitanya mengalami gejala depresi dan sekitar 20% menunjukkan agresi, terutama pada pasien laki-laki. Mereka juga dapat mengalami halusinasi, delusi (keyakinan palsu) dan paranoid.
10. Kehilangan inisiatif. Menjadi sangat pasif dan memerlukan isyarat dan dorongan untuk terlibat.

Selanjutnya...... >

Multiple Sclerosis: Penyakit yang Aneh

Multiple sclerosis (MS) adalah penyakit yang memengaruhi orang dewasa muda. Penyakit ini biasanya dimulai antara usia 20 dan 50 tahun dan dua kali lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki. Sekitar 20% orang yang terkena MS memiliki kerabat dekat yang juga dipengaruhi oleh penyakit ini.

Apa penyebab MS?

Multiple sclerosis adalah salah satu gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan salah sasaran karena melihat sel-sel tubuh sendiri sebagai benda asing dan menyerangnya. Pada MS, tubuh menyerang mielin yaitu selubung yang melindungi serabut saraf pada sistem saraf pusat. Hasilnya adalah beberapa (multiple) cedera yang menimbulkan bekas luka (sclerosis = pengerasan).

Mielin berfungsi mempercepat transfer informasi. Tanpa selubung ini, transmisi informasi saraf dari otak ke seluruh tubuh secara bertahap melambat atau terhambat. Hal ini menyebabkan gangguan saraf motorik dan saraf sensorik.

Bagaimana kita bisa mengenali MS?

Gejala dan tanda-tanda multiple sclerosis sangat bervariasi, tergantung pada bagian sistem saraf pusat yang terkena. Setiap penderita mengalami gejala klinis dan perkembangan penyakit yang berbeda-beda. Semua unsur fisik, sensorik dan motorik mungkin akan terpengaruh pada berbagai derajat. Kebanyakan penderita MS mengalami lebih dari satu gejala. Gejala-gejala berikut umum terjadi pada banyak orang, tapi tidak seorang pun mempunyai semua gejala secara bersamaan:

* Gangguan penglihatan: penglihatan kabur, penglihatan ganda/berbayang (diplopia), tiba-tiba buta di salah satu mata, gerakan mata yang tak terkontrol, buta total (sangat jarang terjadi).
* Gejala motorik: Kelemahan otot lokal yang menghalangi gerakan, kesulitan mengontrol gerakan, gemetar.
* Gangguan sensibilitas: pengurangan sensitivitas di beberapa bagian tubuh, kekakuan, gatal-gatal atau nyeri lokal singkat, perasaan tersengat listrik.
* Gejala kognitif: masalah dengan beberapa fungsi otak seperti memori, gangguan perhatian, dll
* Gangguan urin: inkontinensia.
* Gangguan keseimbangan dan koordinasi: kehilangan keseimbangan.

MS adalah penyakit yang hilang-timbul, dengan gejala-gejala muncul dalam siklus diselingi masa antara tanpa gejala (asimtomatik). Namun ada juga bentuk MS yang berkembang dengan lambat dan evolutif. Dalam hal ini, kemajuan gejala lambat, tetapi terus-menerus dan tanpa periode asimtomatik.

MS adalah penyakit yang sangat tidak menentu dan tak terduga. Seseorang dengan MS dapat kambuh serius dan memburuk sehingga tampaknya harus selalu memakai kursi roda, lalu tiba-tiba membaik dan dapat berjalan lagi. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam kasus tertentu untuk memprediksi perkembangan penyakit tersebut (kesembuhan lengkap, kesembuhan sementara, memburuk, dll).

Bagaimana mengobatinya?

Multiple sclerosis sampai saat ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi tidak mematikan. Ada pengobatan yang memungkinkan untuk menunda perkembangan penyakit ini dan mengurangi sebaran, intensitas dan durasi gejala. Suntikan kortikosteroid dapat digunakan untuk keperluan ini.

Pengobatan imunosupresif kadang-kadang digunakan tetapi memiliki kekurangan karena sering menimbulkan efek samping. Pengobatan MS dilakukan secara multidisiplin yang melibatkan setidaknya satu ahli saraf dan seorang dokter rehabilitasi.
info : http://majalahkesehatan.com/multiple-sclerosis-penyakit-yang-aneh/

Selanjutnya...... >

Posisi Kamu

ip-location

share

Bookmark and Share

Translate

Cari- Cari di sini