RUTIN berolahraga tak hanya membuat tubuh senantiasa fit. Olahraga juga bisa memberikan bonus bagi kulit. Rajin berolahraga dapat membuat kulit lebih kencang dan tampak segar.
Olahraga kardio membantu kulit menyimpan nutrisi lebih baik lalu mengedarkannya melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Tak ada yang menyangkal manfaat olahraga bagi kesehatan. Sayang, walau sudah tahu manfaatnya, banyak orang masih sulit berolahraga secara rutin. Kesibukan bekerja biasanya jadi alasan utama.
Diabetes Mellitus (DM), yang dikenal sebagai penyakit gula atau kencing manis terjadi akibat peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat kekurangan insulin atau reseptor insulin yang tidak berfungsi baik. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetesnya menduduki urutan keempat terbanyak di dunia. India berada di urutan pertama, disusul oleh China, dan Amerika Serikat.
Bukan rahasia lagi jika penderita diabetes mellitus kini sudah banyak menyerang kawula muda. Hal ini tak lepas dari asupan makan yang tak terkontrol, dan kurangnya aktivitas fisik. Nah, sebagai pencegahan diabetes, gaya hidup sehat sangat penting dilakoni, di antaranya pengaturan pola makan (diet) dan olahraga.
Untuk olahraga, seperti jogging, berenang, bersepeda, dan senam bisa menjadi pilihan. Namun yang harus diingat, tubuh juga perlu istirahat, dan tidak boleh terus dibebani kerja berat. Lantas berapa lama sebaiknya olahraga dilakukan dalam sepekan?
“Kita tidak boleh capek setelah olahraga, tidak boleh lebih dari 45 menit. Lakukan setiap hari kecuali hari minggu,” papar Susana STP MSc PDEng, Head of Division Nutrifood Research Center dalam acara “Nutrisi Seimbang untuk Cegah dan Atasi Diabetes” di Kembang Goela Restoran, Jakarta, belum lama ini.
Mengapa harus melakukan jenis olahraga kardio? “Pembakaran lemak lebih tinggi dengan olahraga yang sifatnya kardio. Fokus pada latihan kardio, lima sampai enam hari dalam seminggu. Bisa diselingi dengan latihan pembentukan otot,” jelas Susana.
Selasa, 25 Mei 2010 - 16:14 wib
Adhini Amaliafitri - Okezone
5.30.2010
Olahraga Juga Ada Aturannya!
Inilah Penyebab Hipotiroidisme & Hipotirodisme
HIPOTIROIDISME adalah suatu keadaan di mana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Hipotiroid yang sangat berat disebut miksedema.Penyebab yang paling sering ditemukan adalah tiroiditis
Hashimoto. Pada tiroiditis Hashimoto, kelenjar tiroid seringkali membesar dan hipotiroidisme terjadi beberapa bulan kemudian akibat rusaknya daerah kelenjar yang masih berfungsi. Penyebab kedua tersering adalah pengobatan terhadap hipertiroidisme.
Baik yodium radioaktif maupun pembedahan cenderung menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan yodium jangka panjang dalam makanan, menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme goitrosa). Kekurangan yodium jangka panjang merupakan penyebab tersering dari hipotiroidisme di negara terbelakang.
Inilah beberapa penyebab Hipotirodisme:
1. Penyakit autoimun. Pada kondisi ini, tubuh menyerang kelenjar tiroid karena menganggapnya sebagai sel asing sehingga pada akhirnya selsel dalam kelenjar tiroid mati dan tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Penyebabnya belum diketahui, tetapi sering diturunkan dalam keluarga dan berkaitan dengan penyakit autoimun lainnya seperti diabetes tipe 1, lupus atau sindrom sjogren.
2. Kehilangan jaringan tiroid. Biasanya terjadi secara sekunder akibat penyinaran (radiasi) atau operasi kelenjar tiroid yang dilakukan sebagai pengobatan hipertiroidisme.
3. Kelainan kogenital yaitu bayi yang lahir tanpa kelenjar tiroid atau kelenjar tiroidnya tidak berfungsi normal. Konsumsi obat-obatan, contohnya lithium yang sering digunakan untuk terapi gangguan mood.
Sementara hipertiroidisme adalah suatu keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid.
Hipertiroidisme bisa ditemukan dalam bentuk penyakit Graves, gondok noduler toksik atau hipertiroidisme sekunder.
Adapun penyebab Hipertiroidisme:
* Penyakit grave, yang merupakan penyakit autoimun. Tubuh menyerang sel-sel kelenjar tiroid tetapi bukannya mematikan sel, yang terjadi adalah muncul antibodi yang justru merangsang kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon secara berlebihan. Salah satu ciri khasnya adalah bola mata yang menonjol keluar.
* Adenoma (tumor kelenjar) tiroid toksik, yang terjadi apabila sebagian kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid sendiri tanpa distimulasi oleh thyroid stimulating hormone(TSH). Hal ini biasanya dialami oleh penderita goiter(pembesaran kelenjar tiroid) jangka panjang, terutama lanjut usia.
* Tiroiditis, yakni peradangan pada kelenjar tiroid yang menyebabkan produksi hormon berlebihan. Peradangan ini dapat berakibat terjadinya hipertiroidisme yang berlangsung selama beberapa minggu.
* Adenoma (tumor kelenjar) hipofisis yang berupa tumor pada kelenjar hipofisis yang menyebabkan produksi TSH berlebihan sehingga stimulasi kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon tiroid menjadi berlebihan pula.(Koran SI/Koran SI/nsa)