Senin, 30 Maret 2009 - 12:24 wib TEXT SIZE :
Fitri Yulianti - Okezone
MINUMAN teh merupakan minuman favorit banyak orang. Kehadirannya kerap menemani kita saat menyantap cemilan ataupun makanan berat. Tapi, jangan meminumnya saat masih panas.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan British Medical Journal dan dikutip Health24 pada Maret 2009 mengungkapkan, orang yang meminum teh panas memiliki risiko tinggi kanker tenggorokan dibanding mereka yang memilih minuman dingin.
Kanker oesophagus (tempat penyaluran makanan dan minuman dari tenggorokan ke dalam perut atau lambung) selama ini diidentikkan dengan kebiasaan merokok dan minum alkohol. Padahal, minuman panas juga memiliki risiko yang sama sebagai akibat rusaknya lapisan tisu pada tenggorokan.
Lebih lanjut penemuan tersebut mengungkapkan, peneliti asal Iran pergi ke Provinsi Golestan di Iran. Provinsi ini adalah salah satu tempat di mana penderita kanker oesophageal-nya tertinggi di dunia. Penduduk di sana memiliki kebiasaan mengonsumsi teh hitam panas dalam jumlah besar, yakni lebih dari satu liter sehari tiap orang.
Tim yang dipimpin Reza Malekzadeh dari Digestive Disease Research Centre of Tehran University of Medical Sciences memperhatikan kebiasaan 300 orang yang telah didiagnosa tumor tenggorokan dan kelompok tandingannya 571 orang sehat yang tinggal di area yang sama.
Hasil Kajian
Mereka yang meminum teh panas (suhu 65-69 derajat Celcius) memiliki risiko dua kali lipat munculnya kanker tenggorokan dibandingkan mereka yang minum teh hangat (suhu kurang dari 65 derajat Celcius). Sementara itu, meminum teh yang sangat panas (di atas 70 derajat Celcius) meningkatkan risiko kanker tenggorokan hingga delapan kali lipat.
Dalam editorial The Lancet dikatakan bahwa penelitian didasarkan pada bukti bahwa cairan yang terlalu panas menyebabkan kerusakan epithelial lining pada tenggorokan dan memicu munculnya kanker, walau bagaimana hal tersebut bisa terjadi, belum jelas benar. Dikatakan pula, tidak ada yang perlu dikhawatirkan atau mengundang kepanikan bagi mereka yang biasa minum teh hangat.
Dalam kajian sebelumnya di Inggris dikatakan, untuk mengeliminir risiko kanker tenggorokan, minumlah teh dengan suhu rata-rata 56-60 derajat Celcius. Caranya, tunggulah sekitar empat menit teh yang telah Anda jerang dengan air mendidih sebelum meminumnya.
Kajian mengungkapkan tidak ada hubungan antara jumlah teh yang diminum dan risiko kanker. Lingkup penelitian sendiri tidak termasuk kopi dan minuman panas lainnya.
(ftr)